Inilah Beberapa Gejala Ginjal pada Wanita
Sabtu, 25 Januari 2020
Penyakit ginjal kronis sedang meningkat terutama pada wanita berusia 50 tahun lebih. Diabetes tipe-2 adalah faktor utama yang dikaitkan dengan banyaknya wanita yang mengalami gagal ginjal. Diabetes tipe 2 ini sendiri biasanya disebabkan oleh obesitas. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko kedua yang paling umum untuk penyakit ginjal.
Setiap penyakit biasanya didahului dengan gejala-gejala spesifik begitupun dengan gagal ginjal. Berikut beberapa gejala ginjal pada wanita yang harus diwaspadai :
1. Kelelahan sepanjang waktu
Ginjal yang sehat membuat hormon yang disebut eritropoietin (a-rith'-ro-po'- uh-tin), atau EPO, yang memberitahu tubuh untuk membuat sel darah merah pembawa oksigen. Saat ginjal gagal berfungsi maka produksi EPO berkurang. Dengan lebih sedikit sel darah merah yang dibuat untuk membawa oksigen ke otot dan otak maka proses metabolisme menghasilkan tenaga akan terganggu. Maka timbullah anemia yang salah satu gejalanya adalah cepat capek.
2. Merasa kedinginan
Anemia bisa membuat penderita merasa kedinginan sepanjang waktu, bahkan di ruangan yang hangat.
3. Sesak nafas setelah beraktifitas
Napas pendek bisa terkait dengan gangguan ginjal. Pertama, cairan ekstra dalam tubuh bisa terbentuk di paru-paru. Dan kedua, anemia (kekurangan sel darah merah pembawa oksigen) bisa membuat tubuh Anda kekurangan oksigen dan sesak napas.
4. Pusing, lemah hingga pingsan
Anemia terkait gagal ginjal berarti otak tidak mendapatkan cukup oksigen. Hal ini bisa menyebabkan pusing, lemah dan bahkan pingsan
5. Merasa sangat gatal
Ginjal membuang limbah dari aliran darah. Bila ginjal gagal bekerja maka penumpukan limbah dalam darah bisa menyebabkan gatal parah.
6. Bengkak di tangan atau kaki
Gagal ginjal menyebabkannya tidak bisa mengeluarkan cairan. Akibatnya cairan terbentuk di beberapa bagian tubuh yang menyebabkan bengkak di kaki, pergelangan kaki, atau tangan.
7. Wajah bengkak
Gagal ginjal juga bisa menyebabkan penumpukan cairan di bagian wajah yang menyebabkan bengkak.
Ada beberapa masalah unik yang dihadapi seorang wanita yang terkena penyakit ginjal dalam perawatan kesehatannya seperti periode menstruasi, seksualitas, kehamilan dan masa menopause. Bila seorang wanita memiliki penyakit ginjal kronis, menstruasinya cenderung tidak teratur. Begitu memulai dialisis (cuci darah), menstruasinya bahkan bisa berhenti sama sekali. Karena fungsi ginjal turun di bawah 20 persen normal, seorang wanita pun cenderung tidak hamil karena dialisis tidak melakukan semua tugas ginjal. Tubuh mempertahankan tingkat produk limbah yang lebih tinggi daripada yang ada pada ginjal normal, yang dapat mencegah produksi sel telur dan mempengaruhi menstruasi.
Kebanyakan wanita yang mengalami penyakit ginjal pun merasa tidak memiliki minat terhadap seks. Ada faktor emosional, fisik dan psikologis yang bisa mengurangi gairah seks. Membiasakan hidup dengan penyakit kronis dan perubahan gaya hidup yang menyertainya membutuhkan waktu. Ada juga tekanan yang berhubungan dengan pekerjaan, penghasilan dan kehidupan keluarga yang harus disesuaikan wanita.