Gejala Syaraf Kejepit di Pinggang

Spondylosis atau syaraf kejepit adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan radang sendi tulang belakang (osteoarthritis). Spinal osteoarthritis adalah bentuk spondylosis yang mempengaruhi sendi fasis tulang belakang. Spondylosis adalah kondisi degeneratif umum yang terkait dengan penuaan dan dapat mempengaruhi tulang belakang serviks (leher), toraks (pertengahan punggung), dan tulang belakang lumbar (punggung bawah atau pinggang). Perubahan biokimia pada tingkat sel merupakan penyebab Spondylosis. Perubahan biokimia sel itu sendiri dipengaruhi usia, faktor keturunan dan gaya hidup.

Gejala Syaraf Kejepit

Komponen struktural tulang belakang yang terkena spondylosis meliputi cakram intervertebralis, sendi facet, dan ligamen. Seiring perubahan biokimia terjadi, kolagen yang merupakan komponen struktural utama dari diskus intervertebralis kehilangan kadar air. Cakram itu bisa melemah dan aus sehingga menyebabkan penurunan ketinggiannya yang akan meningkatkan resiko disk menonjol dan hernia. Penurunan tinggi cakram akan mempengaruhi fungsi sendi facet. Saat sendi facet merosot, tulang rawan menutupi permukaan sendi. Dalam upaya untuk memperbaiki dirinya sendiri, tubuh membentuk osteofit (tulang taji). Sendi membesar inilah yang menyebabkan osteoarthritis atau penyakit sendi degeneratif. Perubahan degeneratif pada tulang belakang juga menyebabkan ligamen tulang belakang menebal dan kehilangan kekuatan.

Gejala syaraf kejepit di pinggang adalah rasa sakit yang menyebar di sekitar punggung bawah. Namun nyeri ini bisa menyebar dari leher ke bahu atau lengan. Sakit kepala di bagian belakang kepala bisa terjadi, dan beberapa pasien melaporkan kehilangan keseimbangan. Disfungsi neurologis pun bisa terjadi seperti kelemahan lengan dan atau kaki. Kekakuan sendi pada pagi hari merupakan gejala umum lainnya. Duduk dan aktivitas yang berhubungan dengan kerja manual (gerakan berulang) dapat memperparah rasa sakit. Dalam alam situasi yang jarang terjadi, osteofita serviks dapat menyebabkan sulit menelan. Jika sumsum tulang belakang tertekan maka pasien mungkin mengalami kehilangan kontrol kandung kemih atau usus.

Sebagian besar kasus spondylosis ringan hanya memerlukan sedikit pengobatan. Namun pada kasus yang lebih agresif, terutama di tulang belakang biasanya pengobatan yang dilakukan adalah untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah cedera sumsum tulang belakang dan akar saraf.  Akupunktur adalah pengobatan populer yang digunakan untuk membantu meringankan nyeri punggung dan leher. Jarum kecil, seukuran rambut manusia dimasukkan ke titik-titik tertentu tubuh. Setiap jarum dapat diputar, dirangsang secara elektrik, atau dihangatkan untuk meningkatkan efek pengobatan. Diyakini bahwa akupunktur bekerja dengan mendorong tubuh memproduksi bahan kimia yang membantu mengurangi rasa sakit.

Kasus syaraf kejepityang parah mungkin memerlukan istirahat selama 1 sampai 3 hari. Istirahat jangka panjang tidak dianjurkan karena menempatkan pasien pada risiko trombosis vena dalam (pembekuan darah di kaki). Pengikatan sementara (biasanya sekitar seminggu) dapat membantu meredakan gejala spondylosis, namun penggunaan jangka panjang tidak disarankan. Kawat yang dipakai jangka panjang akan melemahkan otot tulang belakang dan bisa menambah rasa sakit. Terapi fisik lebih bermanfaat untuk spondylosis karena memperkuat otot tulang belakang.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel