9 Gejala HIV AIDS pada Kulit
Sabtu, 25 Januari 2020
Sistem kekebalan tubuh manusia akan mengendalikan setiap bagian tubuh termasuk organ terbesarnya yaitu kulit. Gejala HIV AIDS pada kulit adalah respons terhadap defisiensi fungsi kekebalan terkait. Lesi kulit bisa berbeda dalam penampilan dan gejalanya. Tingkat keparahan kondisi juga dapat bervariasi. Berikut beberapa gejala HIV AIDS pada kulit :
1. Kanker kulit
HIV dapat membuat penderitanya lebih rentan terhadap Sarcoma Kaposi yaitu sejenis kanker kulit. Penyakit ini menghasilkan lesi kulit gelap di sepanjang pembuluh darah dan kelenjar getah bening dengan warna merah, coklat, atau ungu. Kondisi tersebut sering terjadi pada tahap lanjut HIV saat jumlah sel T4 rendah, dan sistem kekebalan tubuh lemah. Deteksi dini dari dokter yang merawat atau dermatologis dapat membantu mendeteksi kanker ini lebih awal.
2. Herpes
Jika lepuh merah terbentuk di mulut atau alat kelamin maka penderita mungkin terkena herpes yang terkait HIV. Penyakit ini dapat diobati dengan obat resep untuk membersihkan lesi dan mencegah penyebarannya. Pada kasus yang parah, lecet bahkan bisa terbentuk di mata. Lesi herpes disebabkan oleh virus yang sama dengan cacar air. Terkena herpes akan meningkatkan risiko terkena herpes zoster.
3. Oral Hairy Leukoplakia
Oral Hairy Leukoplakia adalah infeksi mulut yang disebabkan oleh virus. Tampak seperti lesi putih di lidah, dan banyak bintik dengan penampilan seperti berbulu. Virus ini berkembang karena sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga sangat umum dialami para penderita HIV.
4. Molluscum contagiosum
Adalah kondisi kulit berupa benjolan mulai dari yang berwarna merah sampai pink gelap yang tak sakit. Orang dengan HIV atau AIDS dapat memiliki 100 atau lebih benjolan setiap kalinya. Benjolan tersebut biasanya diobati dengan nitrogen cair.
5. Psorias
Adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh masalah pada sistem kekebalan tubuh, dimana sel kulit berkembang lebih cepat dari seharusnya. Hasilnya adalah penumpukan sel kulit mati yang kerap berubah warna menjadi keperak-perakan. Ini dapat terjadi pada area tubuh manapun dan bisa menjadi merah dan meradang tanpa perawatan.
6. Dermatitis seboroik
Kondisi kulit penderita ditandai dengan plak kuning, berminyak, dan bersisik. Saat teriritasi, tergores, dan meradang, sisik bisa terbuka dan berdarah.
7. Kudis
Kudis disebabkan oleh tungau yang disebut Sarcoptes scabiei. Gigitan yang dihasilkan adalah papula merah yang sangat gatal. Meski kudis dapat menyerang siapa saja, namun penyakit ini sangat bermasalah pada orang dengan HIV. Ini karena tungau dan kudis dengan cepat dapat berkembang biak menjadi beberapa ribu papula.
8. Sariawan
Adalah infeksi yang menyebabkan lesi putih di semua area mulut, termasuk lidah. Kondisi ini disebabkan oleh jamur, bukan virus.
9. Kutil
Pada penderita HIV, kutil disebabkan oleh human papillomavirus. Mereka bisa berwarna merah atau terlihat seperti bintik kecil seperti kembang kol. Kutil yang tergores bisa menjadi luka terbuka dan rentan terhadap infeksi. Kutil dibuang melalui pembedahan, namun cenderung muncul kembali pada orang dengan HIV.
Baca Juga :