Mengenali Gejala Empedu Bermasalah

Nyeri pada area ulu hati menjadi keluhan umum sebagian masyarakat. Bila menderita nyeri ulu hati dengan intensitas sering maka seseorang hendaknya waspada sebab mungkin saja hal tersebut adalah gejala empedu bermasalah. Nyeri ulu hati tak serta-merta karena sakit maag, sebab mungkin juga bersumber dari kandung empedu, pankreas, hati, usus 12 jari dan malah juga jantung.

Gejala Empedu Bermasalah

Kurang-lebih seperlima pasien yang mempunyai gejala nyeri ulu hati diakibatkan kandung empedu yang terganggu kerjanya apakah itu karena batu atau infeksi. Guna memastikan pemicu nyeri ulu hati maka harus dilakukan USG abdomen untuk mengidentifikasi adanya peradangan atau terbentuknya batu dalam kandung empedu. Batu kandung empedu sendiri terbentuk dari kolesterol atau pigmen. Di kebanyakan kasus, batu empedu tak akan menyebabkan gejala apa-apa. Akan tetapi adakalanya batu tersebut menutup ujung empedu yang akibatnya menyebabkan rasa nyeri tiba-tiba yang hebat. Nyeri tersebut dinamakan sebagai kolik. Nyeri yang timbul karena gangguan kandung empedu biasanya terjadi sebentar namun berulang dan umumnya nyeri tersebut akan merembet ke punggung belakang.

Radang kandung empedu yang terjadi dengan tiba-tiba atau akut bisa dengan gejala ringan sampai yang berat. Untuk kondisi berat, peradangan mungkin menjalar ke bagian tubuh lain diantaranya adalah pankreas. Dan bila peradangan tersebut meluas maka beresiko pada kematian. Pengobatan radang empedu biasanya dengan antibiotik sistemik. Bila gejalanya ringan dan juga batu empedu tak mengakibatkan gejala sama sekali, umumnya tak mesti dilakukan tindakan operasi.

Penanganan batu kandung empedu dengan diameter di bawah 1,5 cm biasanya hanya dengan diet dan mengkonsumsi obat-obatan dengan fungsi melarutkan batu kolesterol misalnya ursodeoxycholic acid (UDCA) yang dikonsumsi dalam waktu 3 bulan terus-menerus. Namun apabila kandung empedu menimbulkan keluhan sebab ada batu berukuran besar maka kandung empedu mesti diambil (kolesistektomi). Sekarang ini kebanyakan Rumah Sakit sudah mampu melakukan teknik laparoskopi oleh karena itu komplikasi pasca operasi bisa diminimalkan.

Bila ditanyakan mengapa seseorang dapat menderita batu empedu? Kebanyakan batu empedu diderita oleh wanita ketimbang pria. Makin berumur dengan sendirinya kemungkinan mengalami batu kandung empedu makin besar terlebih untuk orang dengan umur 40 tahun ke atas. Resiko lain munculnya batu kandung empedu seperti kegemukan, kencing manis, penurunan berat badan tiba-tiba, orang dengan tingkat kolesterol HDL (kolesterol baik) rendah, kandungan trigliserida tinggi, hipertensi, riwayat keluarga yang mempunyai gejala kandung empedu, pola makan tinggi lemak, tinggi kolesterol dan rendah serat. Seseorang yang kandung empedunya telah dilakukan operasi masih diharuskan menjaga konsumsi makanan sebab mungkin saja terbentuk kembali batu di saluran empedu kendati kandung empedunya sudah diambil.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel