Contoh Gejala Lambung Luka dan Penangannya
Sabtu, 25 Januari 2020
Luka pada lambung yang juga dikenal sebagai tukak lambung adalah luka yang terjadi pada lapisan lambung. Gejala ini terjadi bila lapisan tebal lendir yang melindungi lambung dari cairan pencernaan (HCl) menipis. Hal tersebut memungkinkan asam pencernaan menggerogoti jaringan yang melapisi lambung sehingga menyebabkan luka. Luka lambung mudah disembuhkan, tapi bisa menjadi parah tanpa perawatan yang tepat.
Luka lambung hampir selalu disebabkan oleh salah satu dari : infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) atau penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen. Contoh gejala lambung luka yang paling umum adalah sensasi terbakar atau nyeri di perut bagian tengah antara dada dan pusar. Biasanya rasa nyeri itu akan lebih intens saat perut dalam kondisi kosong yang bisa bertahan dari beberapa menit sampai beberapa jam.
Sementara beberapa contoh gejala lambung luka yang lain meliputi: penurunan berat badan, tidak mau makan karena sakit, mual atau muntah, kembung, merasa mudah kenyang, sering bersendawa, rasa nyeri yang menghilang setelah makan minum atau minum antasida, Anemia, tinja berwarna gelap, muntah darah atau terlihat seperti bubuk kopi.
Berkonsultasi dengan dokter sangat penting jika seseorang memiliki gejala tukak lambung. Meskipun ketidaknyamanan yang dirasakan mungkin ringan, luka bisa memburuk jika tidak diobati. Untuk menyingkirkan infeksi H. pylori biasanya dokter akan melakukan tes darah, tinja, atau napas. Bisa juga dengan melakukan pemeriksaan dengan sinar-X, Endoskopi dan Biopsi endoskopi.
Kebanyakan tukak lambung dapat diobati dengan resep dari dokter, namun dalam kasus yang jarang terjadi, pembedahan mungkin diperlukan. Jika penyebabnya adalah bakteri H. pylori, pasien memerlukan antibiotik dan obat-obatan yang disebut Proton Pump Inhibitors (PPI). PPI ini akan memblokir sel-sel lambung yang menghasilkan asam. Selain perawatan tersebut, dokter pun mungkin merekomendasikan pemberian Probiotik (bakteri berguna yang berperan dalam membunuh H. pylori) dan juga pemberian suplemen bismut.
Meskipun gejalanya mungkin mereda dengan pengobatan atau bahkan hilang namun pasien harus terus minum obat yang diresepkan oleh dokter. Hal ini sangat penting bila disebabkan oleh infeksi H. pylori, tujuannya memastikan bahwa semua bakteri bisa dihilangkan dengan tuntas. Memang ada efek samping dari obat yang digunakan yang biasanya berupa : mual, pusing, sakit kepala, diare dan sakit perut. Efek samping ini biasanya bersifat sementara saja.
Dulu, diperkirakan diet bisa menyebabkan luka lambung namun ternyata itu tidak benar. Makanan yang kita konsumsi pun tidak akan menyebabkan atau menyembuhkan sakit ini. Namun konsumsi makanan sehat bermanfaat bagi kesehatan secara umum, terutama buah, sayuran, dan serat. Beberapa jenis yang bisa dikonsumsi misalnya : brokoli, kembang kol, kol, lobak, bayam, asinan kubis, miso, kombucha, yogurt (terutama dengan lactobacillus dan Sacharomyces), apel, blueberry, raspberry, stroberi, blackberry dan minyak zaitun.