Gejala Dada Sakit, Serangan Jantungkah?
Sabtu, 25 Januari 2020
Serangan jantung sangat umum terjadi di Indonesia dan juga masyarakat dunia. Selama serangan jantung, suplai darah yang biasanya memberi nutrisi dan oksigen pada jantung dengan terhambat dan otot jantung mulai mati. Beberapa orang yang mengalami serangan jantung ada yang memiliki gejala, sementara yang lain tidak menunjukkan tanda-tandanya. Gejala dada sakit, nyeri di bagian tubuh atas, berkeringat, mual, kelelahan, dan sulit bernafas menjadi tanda-tanda umum.
Gejala dada sakit terutama di sebelah kiri memang tak mesti sebagai tanda serangan jantung. Angina adalah salah satu penyebab munculnya gejala dada sakit. Keadaan itu diakibatkan menyempitnya pembuluh arteri ke jantung yang mengakibatkan peredaran darah tak normal. Tanda yang dialami yaitu dada sesak dan nyeri tajam. Umumnya timbul sesudah kegiatan fisik berat yang mengharuskan jantung bekerja keras.
Serangan jantung merupakan keadaan darurat medis yang serius sehingga harus segera mendapatkan pertolongan medis. Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan serangan jantung. Salah satu penyebab paling umum adalah penumpukan plak di arteri (aterosklerosis) yang menghambat darah masuk ke jantung. Serangan jantung juga bisa disebabkan oleh pembekuan darah atau pembuluh darah yang robek. Serangan jantung pun bisa disebabkan oleh spasme pembuluh darah meski jarang.
Ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang berisiko terkena serangan jantung. Beberapa faktor yang tidak bisa diubah, seperti usia dan riwayat keluarga. Faktor lain yang disebut sebagai faktor risiko yang dapat dimodifikasi, adalah faktor yang dapat diubah meliputi: merokok, kolesterol tinggi, kegemukan, kurang olahraga, diet dan konsumsi alkohol serta stres.
Diagnosis serangan jantung dilakukan oleh dokter setelah mereka melakukan pemeriksaan fisik dan meninjau riwayat kesehatan penderita. Dokter biasanya akan menjalankan elektrokardiogram (EKG) untuk memantau aktivitas listrik jantung. Dokter pun akan mengambil sampel darah atau melakukan tes lain untuk melihat apakah ada kerusakan otot jantung.
Prosedur umum untuk penanganan serangan jantung meliputi:
Angioplasti:
membuka arteri yang tersumbat dengan menggunakan balon atau dengan menghilangkan penumpukan plak
Penyisipan stent:
adalah tabung kawat yang digunakan untuk menjaga arteri tetap terbuka setelah angioplasti
- Operasi bypass: mengalihkan aliran darah di sekitar penyumbatan
- Operasi katup jantung: mengganti katup bocor untuk membantu pompa jantung
- Alat pacu jantung: penyisipan alat untuk membantu jantung mempertahankan ritme normal
- Transplantasi jantung: diambil pada kasus yang parah dimana serangan jantung telah menyebabkan kematian jaringan permanen di sebagian besar organ jantung.
Sementara resep obat untuk mengobati serangan jantung termasuk: Aspirin atau obat antiplatelet lainnya, obat untuk memecah gumpalan darah, antikoagulan (juga dikenal sebagai pengencer darah), obat penghilang rasa sakit, Nitrogliserin, obat penurun tekanan darah.
Ketika jantung berhenti mendapatkan suplai darah pada serangan jantung maka beberapa jaringan bisa mati. Hal ini dapat melemahkan jantung dan kemudian menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa seperti pecahnya jantung atau gagal jantung. Serangan jantung juga bisa mempengaruhi katup jantung dan menyebabkan kebocoran.
Meskipun ada banyak faktor risiko yang berada di luar kendali, ada beberapa langkah dasar yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung. Merokok merupakan penyebab utama penyakit jantung. Memulai program penghentian merokok bisa mengurangi risiko. Menjaga diet sehat, berolahraga, dan membatasi asupan alkohol adalah cara penting lain untuk mengurangi risiko tersebut. Jika menderita diabetes, pastikan untuk minum obat penurun kadar glukosa darah.