Gejala Tipes pada Orang Dewasa dan Pengobatannya

Tipes adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi satu atau lebih bakteri rickettsial. Kutu dan tungau menularkannya saat menggigit manusia. Kutu dan tungau adalah jenis hewan arthropoda sebagai perantara bakteri penyebab tipes. Manusia yang digigit kutu atau tungau tersebut kemudian menggosok-gosok bekas gigitan sehingga membuka kulit yang memungkinkan bakteri masuk ke aliran darah. Begitu berada di aliran darah, bakteri terus bereproduksi dan tumbuh. Ketahui gejala tipes pada orang dewasa dan pengobatannya berikut ini.

Gejala Tipes pada Orang Dewasa

Wabah tipus biasanya hanya terjadi di negara berkembang atau di negara miskin dengan sanitasi yang buruk, dan populasi penduduk yang padat. Gejala tipes yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius yang bisa berpotensi fatal. Penting untuk segera ke dokter jika nampak gejala-gejala tipus. Tipes tidak ditularkan dari orang ke orang seperti flu. Ada tiga jenis tifus dimana masing-masing disebabkan oleh jenis bakteri yang berbeda dan ditularkan oleh jenis arthropoda yang berbeda pula.

Jika orang bersentuhan dengan arthropoda pembawa bakteri tipes misalnya dengan tidur di seprai yang dipenuhi kutu), mereka bisa terinfeksi dalam beberapa cara. Bakteri, selain ditularkan melalui kulit dengan gigitannya, juga bisa ditularkan melalui kotorannya. Jika Anda menggores kulit di area di mana kutu atau tungau telah menyusui, bakteri dalam kotoran mereka dapat memasuki aliran darah Anda melalui luka kecil di kulit Anda.

Ada beberapa gejala tipes pada orang dewasa yang harus diwaspadai yaitu : sakit kepala, demam, ruam yang dimulai di bagian punggung atau dada dan menyebar, kebingungan, tekanan darah rendah (hipotensi), sensitivitas mata terhadap cahaya terang, nyeri otot parah, batuk kering, mual dan muntah, diare, bengkak kelenjar getah bening, kelelahan.

Masa inkubasi untuk penyakit ini rata-rata 5 sampai 14 hari. Ini berarti bahwa gejala biasanya tidak akan muncul hingga 5 - 14 hari setelah Anda digigit. Pelancong yang terkena tifus saat bepergian ke luar negeri mungkin tidak mengalami gejala sampai mereka kembali ke rumah. Inilah sebabnya mengapa penting untuk memberi tahu dokter Anda tentang perjalanan baru-baru ini jika Anda memiliki gejala di atas.

Tes diagnostik yang dilakukan untuk mengetahui bahwa seseorang memang terkena tipes meliputi:
  • Biopsi kulit: sampel kulit dari ruam diuji di laboratorium
  • Western blot: tes untuk mengidentifikasi adanya tipus
  • Uji imunofluoresensi: menggunakan pewarna fluorescent untuk mendeteksi antigen tipus pada sampel serum yang diambil dari aliran darah
  • Tes darah lainnya: hasilnya bisa menunjukkan adanya infeksi

Pengobatan untuk tipes biasanya menggunakan antibiotik meliputi : Doksisiklin (Doryx, Vibramycin), Kloramfenikol, Ciprofloxacin. Pengobatan dini dengan antibiotik sangat efektif dan tak akan kambuh jika penderita menggunakan antibiotik lengkap. Pengobatan yang tertunda dan salah diagnosa dapat menyebabkan kasus tipus yang lebih parah.

Pencegahan yang dapat dilakukan agar penyakit tipes ini tak berkembang diantaranya : menjaga kebersihan diri yang memadai, mengendalikan populasi hewan pengerat, menghindari perjalanan ke daerah di mana terjadi wabah tipes atau ke negara-negara yang berisiko tinggi karena kurangnya sanitasi, Kemoprofilaksis dengan doksisiklin (digunakan sebagai pencegahan hanya pada mereka yang berisiko tinggi).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel