Info Bencana Alam di Asia Tenggara Terbaru
Sabtu, 25 Januari 2020
Bencana alam merupakan salah satu peristiwa alam. Disebut juga sebagai gejala alam. Gejala alam yaitu peristiwa alam yang terjadi disebabkan oleh alam itu sendiri. Beberapa peristiwa alam berguna untuk kehidupan manusia sedangkan lainnya bersifat merugikan. Musim hujan dan musim adalah contoh peristiwa alam yang bermanfaat untuk manusia. Sementara tanah longsor, banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, atau angin topan adalah beberapa peristiwa alam merugikan yang sering dinamakan bencana alam.
Bencana alam dialami di setiap bagian dunia termasuk juga di kawasan Asia Tenggara dimana Indonesia ada di dalamnya. Bencana alam di Asia Tenggara terbaru yang kita saksikan akhir-akhir ini membuktikan jika gejala alam yang dialami hampir sama. Dilihat dari sisi Geologi, mayoritas daerah di Asia Tenggara dilewati pegunungan lipatan muda jalur mediterania. Pegunungan mediterania tersebut berawal dari pegunungan Arakan Yoma di Burma yang merupakan sambungan dari Pegunungan Himalaya lalu menuju ke Pegunungan Andaman dan Nikobar menyambung ke Pegunungan Bukit Barisan terus ke Pulau Jawa, Nusa Tenggara, dan berhenti di Laut Banda. Dengan begitu ada sejumlah kesamaan diantara negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini.
Berikut beberapa bencana alam di Asia Tenggara terbaru yang banyak menimbulkan korban jiwa :
1. Letusan gunung Merapi
Gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta ini sudah menunjukkan gejala-gejala akan meletus beberapa bulan sebelumnya. Sampai akhirnya tanggal 3 November 2010 gunung ini mengeluarkan isinya dengan dahsyat yang akibatnya ada 138 korban jiwa melayang termasuk salah satunya adalah Mbah Marijan yang merupakan penunggu gunung Merapi ini.
2. Gempa bumi di Sumatera
Terjadi tanggal 2 Juni 2016 jam 5.56 WIB mengakibatkan kerusakan 2.663 rumah dan 103 ruang kelas di 19 kelurahan atau 16 kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Kerinci, dan Kota Padang. Korban jiwa ada satu orang dengan 18 orang luka-luka.
3. Angin Topan Filipina
Sedikitnya ada 3 orang diberitakan tewas dan 6 lainnya hilang setelah terjadinya badai besar yang menghantam wilayah Filipina tanggal 12 September 2017. Badai yang disebut Maring itu disebabkan karena depresi tropis sehingga mengakibatkan banjir sampai setinggi dada orang dewasa di berbagai wilayah di luar kota Manila. Badai pemicu banjir juga menyebabkan tanah longsor yang mengubur dua orang di wilayah timur Manila.
4. Badai dan banjir Penang Malaysia
Banjir yang diakibatkan karena curah hujan tinggi yang tanpa henti hingga belasan jam mengakibatkan 5 orang tewas di Malaysia tanggal 6 November 2017. Hampir 80 persen wilayah Penang menderita akibat hujan deras yang diikuti angin topan tersebut. Banjir dengan ketinggian hingga 4 meter pun melanda berbagai lokasi seperti di George Town, Kedah dan Perlis.