Kenali Gejala Gegar Otak Ringan pada Orang Dewasa dan Bayi
Sabtu, 25 Januari 2020
Gegar otak merupakan cedera otak traumatis ringan karena benturan kepala. Siapa pun bisa mengalami gejala gegar otak ringan saat jatuh, kecelakaan mobil, atau kegiatan sehari-hari lainnya. Jika seseorang berolahraga seperti sepak bola atau tinju maka memiliki risiko terkena gegar otak. Gegar otak ringan biasanya tidak mengancam jiwa, tapi bisa menyebabkan gejala serius yang memerlukan perawatan medis.
Gejala gegar otak ringan berbeda-beda tergantung dari tingkat keparahan cedera yang dialami. Tidak benar pandangan selama ini yang menyebutkan jika hilangnya kesadaran merupakan gejala gegar otak ringan. Beberapa orang yang mengalami gegar otak mungkin hilang kesadaran, tapi sebagian yang lain tidak. Penting untuk memahami gejala yang mungkin timbul saat mengalami gegar otak. Beberapa gejala umum gegar otak ringan adalah :
Gangguan memori, kebingungan, mengantuk atau merasa lesu, pusing, penglihatan ganda atau kabur, sakit kepala, mual atau muntah, kepekaan terhadap cahaya atau kebisingan, gangguan keseimbangan tubuh, respon lambat terhadap rangsangan.
Gejalanya mungkin langsung muncul saat itu juga atau setelah berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan mengalami cedera. Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin mengalami gegar otak dan mereka tidak mengetahuinya. Berikut adalah beberapa gejala yang harus diwaspadai : sifat lekas marah, gangguan keseimbangan tubuh, kehilangan koordinasi, gangguan berjalan, kejang, keluarnya darah atau cairan bening dari telinga atau hidung, ukuran pupil tidak sama, gerakan mata abnormal, kebingungan, bicara tidak jelas, muntah berulang, kehilangan kesadaran singkat setelah cedera, ketidakmampuan untuk bangun (koma).
Adapun gejala gegar otak ringan pada bayi bisa bermacam-macam. Mungkin saja sama sekali tidak terlihat, karena bayi tidak menunjukkan ucapan yang tidak jelas, kesulitan berjalan, dan gejala khas lainnya yang muncul. Namun begitu beberapa tanda umum gejala gegar otak ringan pada bayi meliputi:
muntah, keluarnya cairan dari mulut, telinga, atau hidung, sifat lekas marah dan mengantuk. Jarang kejadian gegar otak ringan bisa menyebabkan kerusakan otak permanen. Meski kebanyakan bayi bisa pulih dari gegar otak ringan namun sangat penting untuk diperiksakan ke dokter. Bantuan medis harus segera didapatkan jika bayi tidak sadarkan diri.
Gegar otak ringan mungkin saja disertai dengan terjadinya luka di tulang belakang. Jika seseorang menderita cedera leher atau punggung, hindari memindahkannya dari tempat kejadian. Langkah segera adalah memanggil ambulans untuk meminta bantuan. Jika memang harus memindahkan orang tersebut, lakukan dengan sangat hati-hati. Penolong harus mencoba menjaga leher dan punggung orang tersebut sehati-hati mungkin. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari kerusakan lebih lanjut pada tulang belakang.
Dalam pemeriksaan dokter mungkin akan melakukan pemindaian MRI atau CT scan otak untuk memeriksa cedera serius. Dalam kasus dimana penderita mengalami kejang, dokter mungkin juga melakukan electroencephalogram untuk memantau gelombang otak. Beberapa dokter juga akan menjalankan tes mata khusus. Tujuannya untuk menilai apakah ada perubahan visual terkait dengan gegar otak. Tes mata itu misalnya mengenali perubahan ukuran pupil, gerakan mata, dan sensitivitas cahaya.
Pengobatan gegar otak ringan tergantung pada tingkat keparahan gejala yang muncul. Penderita mungkin perlu operasi atau prosedur medis lainnya jika memang mengalami gejala : pendarahan di otak, pembengkakan otak dan cedera serius pada otak. Namun kebanyakan gegar otak ringan tidak memerlukan pembedahan atau perawatan medis utama. Jika gegar otak menyebabkan sakit kepala maka biasanya dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit.