Sering Mimisan Gejala Penyakit Apa?
Sabtu, 25 Januari 2020
Gejala mimisan yang dalam bahasa kedokterannya epitaksis yaitu terjadinya perdarahan dari dalam hidung. Lalu sering mimisan gejala penyakit apa? Umumnya jika tak menderita penyakit lain, mimisan adalah kelainan pembuluh darah di hidung yang disebabkan faktor genetik. Mimisan seringnya dialami anak usia 2 tahun namun tersering di umur 4 - 5 tahun.
Mimisan karena faktor genetik normalnya akan sembuh total ketika anak bertambah umur sekitar 10 hingga 12 tahun. Diantara penyebab mimisan yaitu terjadinya perubahan suhu contohnya, dari panas ke dingin maka pembuluh darah di hidung menjadi melebar. Bila terjadi perubahan suhu dengan mendadak maka pembuluh darah tadi akan pecah.
Mimisan pun dapat dipicu beberapa penyakit lain misalnya demam berdarah. Waspada bila anak mengalami mimisan pertama yang diikuti demam sebab diduga sebagai gejala demam berdarah. Penyakit demam berdarah dapat menyebabkan perdarahan yang tak hanya di hidung namun juga di tempat lain. Jika diakibatkan penyakit tertentu umumnya mimisan terjadi beberapa kali dalam sehari.
Mimisan pun mungkin diakibatkan menderita penyakit leukemia atau anemia aplastik. Keduanya merupakan mekanisme pembekuan darah yang terganggu. Jika anak kerap mengalami perdarahan yang tak cuma di hidung namun di beberapa bagian tubuh lain. Itu menunjukkan adanya kelainan darah.
Mimisan yang disebabkan oleh kelainan genetik, kadangkala dokter menyarankan supaya pembuluh darah dibakar, kendati ini tak lalu 100 % akan sembuh. Perlakuan itu dapat diambil bila mimisan sudah sangat mengganggu. Langkahnya yaitu dengan menutup pembuluh darah. Opsi lain yang juga bisa ditempuh yaitu ditampon dengan menyumpalkan kapas ke lubang hidung.
Bila dahulu para orangtua memakai daun sirih dengan cara digulung dan dimasukkan ke hidung, langkah ini hampir sama dengan menggunakan kapas. Jika ternyata masih teradi mimisan biasanya dokter akan memberikan tampon yang diberi obat sehingga pembuluh darah akan mengecil yang kemudian menutup.
Mimisan yang terjadi berulang disebabkan faktor genetik bisa dicegah dengan beberapa cara. Pertama, mengupayakan agar tak mengalami perubahan suhu tiba-tiba. Contohnya, anak pulang sekolah panas-panasan, lalu dijemput mobil AC. Setelah di rumah panas-panasan lagi bermain di luar dan kemudian tidur di kamar AC. Jangan sampai darah mimisan terhisap ke saluran pernapasan sebab bisa menyumbat jalan napas. Namun kejadian semacam itu cukup jarang terjadi, selain anak itu sedang tidur.
Baca Juga :
Bila anak sedang duduk atau berdiri maka darah mimisan yang keluar akan mengalir ke bawah. Ketika tidur pun kadangkala darah mimisan akan mengalir ke bawah dan tidak ke tenggorokan. Ketika kondisi sadar, jika ada benda asing yang masuk ke tenggorokan, otomatis akan dikeluarkan atau ditelan ke saluran pencernaan dan tak akan memasuki saluran pernapasan. Yang membahayakan yaitu bila anak sedang tidur terlentang kemudian mengalami mimisan.