Paham Sejak Dini Gejala Awal HIV Pada Pria
Sabtu, 25 Januari 2020
Gejala awal HIV pada pria. HIV adalah virus yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, khususnya sel CD4. Sel CD4 membantu melindungi tubuh manusia dari penyakit. Tidak seperti virus lain dimana sistem kekebalan tubuh biasanya dapat melawannya, HIV tidak dapat ditangkal oleh sistem kekebalan tubuh. Gejala HIV dapat sangat bervariasi dari orang ke orang.
Tidak ada dua pria penderita HIV yang mengalami gejala yang sama persis. Namun gejala awal HIV pada pria pada umumnya akan mengikuti pola sebagai berikut : penyakit akut - periode asimtomatik - infeksi lanjutan - penyakit akut. Sekitar 80 persen orang yang terinfeksi HIV mengalami gejala yang mirip flu dalam waktu dua sampai empat minggu setelah terinfeksi. Gejala awal HIV pada pria yang seperti flu ini dikenal sebagai infeksi HIV akut. Ini adalah tahap utama infeksi dan berlangsung sampai tubuh memproduksi antibodi terhadap virus HIV.
Gejala paling umum dari HIV akut meliputi: ruam tubuh, demam, sakit tenggorokan dan akit kepala parah. Kemudian beberapa gejala yang kurang umum bisa meliputi : kelelahan, bengkak kelenjar getah bening, bisul di mulut atau di alat kelamin, sakit otot, nyeri sendi, mual dan muntah, berkeringat di malam hari. Gejala tersebut biasanya berlangsung 1 sampai 2 minggu. Jika seseorang memiliki beberapa gejala sebagaimana disebutkan di atas maka segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan tes.
Periode asimtomatik. Setelah gejala awal mereda, HIV mungkin tidak menimbulkan gejala lain selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Selama masa ini, virus bereplikasi di dalam tubuh dan mulai melemahkan sistem kekebalan tubuh penderitanya. Penderita tidak akan merasa atau terlihat sakit, namun virus tersebut masih aktif. Penderita dapat dengan mudah menularkannya ke orang lain. Inilah sebabnya mengapa tes awal, bahkan saat seseorang merasa sehat itu sangat penting.
Infeksi lanjutan. Mungkin diperlukan beberapa waktu lamanya, namun HIV akhirnya dapat menghancurkan sistem kekebalan tubuh penderita. HIV akan berkembang menjadi acquired immunodeficiency syndrome (AIDS), yang merupakan tahap terakhir infeksi. Pada masa ini, sistem kekebalan tubuh penderitanya sudah rusak parah sehingga lebih rentan terhadap infeksi oportunistik.
Infeksi oportunistik adalah kondisi dimana tubuh biasanya dapat melawan, namun tetap bisa mengancam jiwa penderitanya. Bila seseorang sering terkena flu, dan infeksi jamur dan juga mengalami gejala AIDS seperti berikut ini: mual, muntah, diare terus menerus, kelelahan kronis, penurunan berat badan yang cepat, batuk dan sesak napas, demam berulang, menggigil, dan berkeringat di malam hari, ruam, luka atau lesi di mulut atau hidung di alat kelamin atau di bawah kulit, pembengkakan kelenjar getah bening yang berkepanjangan di ketiak, selangkangan, atau leher, kehilangan ingatan, kebingungan, atau kelainan neurologis maka segera ke dokter atau rumah sakit untuk menjalani tes.