Gejala Syaraf Kejepit di Leher

Kita tidak boleh menyepelekan bila sering mengalami kesemutan di beberapa bagian tubuh. Kesemutan boleh jadi adalah sinyal mekanisme metabolisme tubuh yang bermasalah. Tidak cuma itu saa, kesemutan merupakan indikasi ada yang keliru dengan kondisi fisiologis tubuh yang salah satunya yaitu Spondylosis Cervical yang populer dengan saraf tulang leher kejepit. Gejala syaraf kejepit di leher memang seakan sepele yaitu hanya kesemutan, namun jika dibiarkan bisa mengakibatkan lumpuh.

Syaraf leher yang kejepit dialami karena sumsum syaraf leher yang terjepit bantalan sendi leher yang copot atau terdesak karena pengapuran tulang. Tulang belakang manusia memiliki bantalan berbentuk cakram yang berfungsi menyerap kejutan untuk mengangkat, memutar, dan aktivitas lainnya. Bahan seperti gel di dalam bantalan ini bisa mengering dengan bertambahnya umur. Hal ini menyebabkan tulang belakang saling bergesekan yang bisa menimbulkan rasa nyeri. Proses tersebut dimulai sekitar usia 40 tahun.

Awalnya adalah gejala yang ringan saja namun berikutnya akan berupa keluhan yang kian parah. Umumnya seperti sakit di leher, pundak, bagian belikat, tangan serta jari-jari. Rasa nyeri bisa meningkat bila penderita berdiri, duduk, bersin, batuk atau memiringkan leher.ke belakang. Malah jika gejala syaraf kejepit di leher kian berat, jari-jari akan melemah lalu tidak dapat difungsikan untuk menulis atau memegang benda. Jika gejala syaraf kejepit di leher dibiarkan berkepanjangan bisa menyebabkan masalah buang air seperti tak mampu menahan air kencing.

Gejala syaraf kejepit di leher umumnya diakibatkan tubuh yang tak cukup bergerak atau keliru melakukan gerakan yang telah menjadi kebiasaan sehari-hari. Tak setiap penderita syaraf kejepit harus dioperasi. Tindakan pembedahan umumnya diambil lewat operasi bedah mikro. Sementara penanganan non operasi biasanya berupa terapi fisik. Terapi fisik membantu penderita meregangkan otot leher dan bahu. Tindakan tersebut akan membuat penderita lebih kuat yang akhirnya akan membantu meringankan rasa sakit. Penderita mungkin juga diberikan semacam latihan beban khusus yang akan memperbesar ruang di antara sendi serviks dan mengurangi tekanan pada cakram serviks dan akar saraf.

Dokter mungkin uga akan meresepkan obat tertentu jika obat-obat bebas tidak memberikan efek. Obat-obatan tertentu itu termasuk:

1. Relaksan otot, seperti cyclobenzaprine, untuk mengobati kejang otot2. Narkotika, seperti hidrokodon untuk menghilangkan rasa sakit3. Obat anti-epilepsi, seperti gabapentin, untuk menghilangkan rasa sakit yang disebabkan oleh kerusakan saraf4. Suntikan steroid, seperti prednisone, untuk mengurangi radang jaringan dan selanjutnya mengurangi rasa sakit

Jika kondisi penderita memang parah dan tidak merespons bentuk pengobatan lain, tindakan pembedahan mungkin perlu dilakukan. Pembedahan dilakukan untuk membuang bagian tulang tertentu di leher, atau disk hernia untuk memberi ruang lebih besar pada sumsum tulang belakang dan saraf. Pembedahan ini jarang diperlukan untuk kasus syaraf kejepit ini. Namun, dokter mungkin menyarankannya jika rasa sakit memang parah yang mempengaruhi kemampuan penderita untuk menggerakkan lengan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel