Gejala Sakit Kepala dan Mual Indikasi Apa?
Sabtu, 25 Januari 2020
Sebanyak 99 % sakit kepala yang diderita orang tidak sebagai pertanda tumor otak. Namun sakit kepala tentu saja tidak boleh dipandang sepele. Adakalanya sakit kepala adalah indikasi adanya tumor jika merasakan beberapa tanda tertentu. Dari hasil penelitian menyatakan jika tiap 4 ribu anak yang sakit kepala, satu anak menderita tumor otak.
Gejala sakit kepala dan mual pun tak boleh dianggap remeh. Kala seseorang menderita gejala demikian, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter sebab boleh jadi saja ada penyakit berbahaya yang menyerang. Beberapa penyakit dengan gejala sakit kepada dibarengi rasa mual misalnya vertigo, migrain atau meningitis.
Meningitis merupakan radang di membran pelindung yang membungkus otak dan sumsum tulang belakang. Keluhan penyakit tersebut cukup spesifik yaitu sakit kepala yang sangat dengan acapkali diikuti mual dan menjadi peka dengan cahaya. Penyakit lainnya yang juga memiliki gejala sakit kepala dan mual yaitu migrain. Migrain adalah jenis sakit kepala yang hanya menyerang sebagian kepala dengan dibarengi rasa mual. Hal itu yang membedakan migrain dengan jenis sakit kepala yang lain. Pemicu migrain hingga saat ini belum dipahami dengan pasti. Akan tetapi kebanyakan peneliti meyakini jika penyakit ini terkait faktor lingkungan dan juga faktor keturunan.
Kondisi lain yang berhubungan dengan sakit kepala dan mual antara lain dehidrasi dan gula darah rendah. Dehidrasi bisa terjadi bila Anda tidak cukup minum cairan. Gula darah rendah dapat berkembang karena berbagai alasan, termasuk konsumsi alkohol yang berlebihan, efek samping pengobatan, penyakit hati atau ginjal berat, kelaparan jangka panjang, dan kekurangan hormon. Jika Anda menderita diabetes, mengkonsumsi insulin terlalu banyak juga bisa menyebabkan gula darah rendah.
Dan sebenarnya ada banyak kondisi lain yang bisa menyebabkan sakit kepala dan mual antara lain: stres atau kegelisahan, keracunan makanan, alergi makanan, tekanan darah tinggi, diabetes ketoasidosis, demam berdarah, radang tenggorokan, kehamilan awal, infeksi seperti flu, infeksi otak seperti ensefalitis, fraktur tengkorak, keracunan akibat racun laba-laba black widow, polio, antraks, Ebola, SARS (sindrom pernapasan akut parah), demam kuning, keracunan karbon monoksida, penyakit ginjal stadium akhir, malaria, penyakit kista meduler, Infeksi virus West Nile, abses otak, neuroma akustik, endometriosis, radang amandel, giardiasis, cedera otak traumatis seperti gegar otak atau hematoma subdural, leptospirosis (penyakit Weil), pendarahan subarachnoid, hyponatremia, aneurisma otak, demam berdarah, Sindrom HELLP, preeklampsia, hepatitis A, shigellosis, sindrom syok toksik, glaukoma, flu perut (gastroenteritis), sindrom pramenstruasi (PMS), datang bulan dan mengkonsumsi terlalu banyak kafein, alkohol, atau nikotin juga bisa menyebabkan sakit kepala dan mual.
Dalam banyak kasus gejala sakit kepala dan mual akan sembuh sendiri dengan berjalannya waktu. Misalnya, kebanyakan kasus pilek dan flu biasa sembuh tanpa pengobatan. Namun dalam beberapa kasus, sakit kepala dan mual merupakan tanda kondisi kesehatan yang serius. Penderita harus segera mencari pertolongan medis jika mengalami sakit kepala yang parah, jika sakit kepala dan mual bertambah lama.