Gejala Liver dan Pencegahannya
Sabtu, 25 Januari 2020
Organ hati (liver) memainkan peran penting dalam banyak fungsi tubuh dari produksi protein, pembekuan darah, kolesterol, glukosa, dan metabolisme besi. Berbagai penyakit bisa mempengaruhi hati misalnya konsumsi obat-obatan tertentu, sirosis, penyalahgunaan alkohol, hepatitis A, B, C, D, dan E, kelebihan zat besi (hemochromatosis) dan beberapa lainnya. Berikut penjelasan singkat gejala liver dan pencegahannya.
Gejala liver meliputi beberapa keluhan seperti : kelemahan dan kelelahan, penurunan berat badan, mual, muntah, dan perubahan warna kuning pada kulit. Penyakit liver adalah istilah yang luas yang mencakup semua masalah yang menyebabkan hati gagal melakukan fungsinya. Biasanya jika lebih dari 75% atau tiga perempat jaringan hati sudah bermasalah maka baru terjadi penurunan fungsinya.
Hati adalah organ padat terbesar di tubuh dan juga dianggap sebagai kelenjar karena di antara banyak fungsinya adalah membuat dan mengeluarkan cairan empedu. Hati terletak di bagian kanan atas perut yang dilindungi oleh tulang rusuk. Hati memiliki dua lobus utama yang terdiri dari lobulus kecil. Sel hati memiliki dua sumber darah yang berbeda. Arteri hepatik memasok darah kaya oksigen yang dipompa dari jantung, sementara vena portal memasok nutrisi dari usus dan limpa.
Biasanya vena mengembalikan darah dari tubuh ke jantung, tapi vena portal memungkinkan nutrisi dan bahan kimia dari saluran pencernaan masuk ke hati untuk diproses dan disaring sebelum memasuki peredaran darah tubuh. Vena portal juga mengantarkan bahan kimia dan protein yang dibutuhkan sel hati untuk menghasilkan protein, kolesterol, dan glikogen yang diperlukan untuk aktivitas tubuh normal.
Sebagai bagian dari fungsinya, hati membuat empedu, cairan yang mengandung zat, air, bahan kimia, dan asam empedu lainnya (terbuat dari kolesterol yang tersimpan di hati). Empedu disimpan di kantong empedu dan saat makanan memasuki duodenum (bagian pertama usus kecil), empedu disekresikan ke dalam duodenum, untuk membantu pencernaan makanan. Hati adalah satu-satunya organ dalam tubuh yang dapat dengan mudah mengganti sel yang rusak, namun jika cukup banyak selnya yang rusak, hati tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh.
Sirosis adalah istilah yang menggambarkan jaringan parut permanen pada organ hati. Pada sirosis, sel hati normal digantikan oleh jaringan parut yang tidak dapat melakukan fungsi hati apapun. Hati bisa rusak dengan berbagai cara seperti :
- Selnya meradang, misalnya hepatitis.
- Aliran empedu terhambat, misalnya kolestasis.
- Kolesterol ortrigliserida menumpuk, misalnya steatosis.
- Aliran darah ke hati terhambat.
- Jaringan hati rusak akibat bahan kimia dan mineral, atau disusupi sel abnormal, seperti sel kanker.
Penyalahgunaan alkohol adalah penyebab paling umum penyakit hati. Alkohol secara langsung beracun bagi sel hati dan dapat menyebabkan peradangan hati yang disebut dengan hepatitis alkoholik. Dalam penyalahgunaan alkohol kronis, akumulasi lemak terjadi pada sel hati yang mempengaruhi kemampuannya untuk berfungsi normal. Sirosis adalah tahap akhir dari penyakit liver. Jaringan parut pada hati dan rusaknya sel-sel normal akan menyebabkan hati gagal bekerja.
Baca Juga :
Dapatkah penyakit liver dicegah? Penyalahgunaan alkohol adalah penyebab paling umum penyakit liver di beberapa negara. Mengkonsumsi alkohol secukupnya dapat membantu meminimalkan risiko penyakit liver terkait alkohol. Kemudian risiko tertular Hepatitis B dan C dapat dikurangi dengan meminimalkan risiko terpapar cairan tubuh orang lain. Vaksinasi pun tersedia untuk Hepatitis A dan B. Penyakit hati yang tertutup lemak dapat dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat termasuk diet seimbang, pengendalian berat badan, menghindari konsumsi alkohol berlebih dan program latihan rutin.