Gejala Masuk Angin Berat Pertanda Serangan Jantung?

Masuk angin disebut ketika seseorang mengalami gejala pusing, mual, muntah disertai badan yang terasa pegal-pegal. Bila gejala tersebut cukup menonjol biasa disebut masuk angin berat. Gejala masuk angin berat kerap diabaikan penderitanya sehingga ia cuma mengkonsumsi obat masuk angin atau malah cuma kerokan saja. Gejala masuk angin harus diperhatikan sebab bisa saja indikasi awal dari serangan jantung.
Gejala Masuk Angin Berat

Akan tetapi penderita pun tak boleh langsung memastikan jika gejala masuk angin yang dialami adalah serangan jantung. Terus bagaimana membedakan masuk angin biasa dan masuk angin sebagai bentuk serangan jantung? Di bidang kedokteran sendiri tak dikenal penyakit masuk angin. Akan tetapi bila diuraikan, masuk angin adalah gejala badan pegal-pegal dengan bahu yang terasa kaku serta diikuti rasa mual muntah sekaligus keluarnya keringat dingin. Gejala masuk angin juga terkadang dibarengi sendawa yang dihubungkan dengan maag atau gastritis.

Penderita serangan jantung umumnya memiliki gejala serupa gejala masuk angin berat seperti pusing, mual, muntah, keluarnya keringat dingin, dada berdebar-debar, sakit di dada atau nyeri ulu hati dan sesak nafas. Sakit di dada adalah gejala spesifik yang terindikasi serangan jantung yang juga diikuti rasa tak nyaman di dada, seperti ada yang menekan di dada dan seperti terbakar. Sakit di dada (disebut angina) tak berkurang kendati penderita menarik napas atau ketika dinding dada berkontraksi. Nyeri pada dada tersebut umumnya terjadi hanya beberapa menit dan tak melebihi 10 menit. Kendati begitu ada sejumlah kejadian yang mana nyeri dada berlangsung melebihi 10 menit.

Area nyeri di dada biasanya terasa menyeluruh namun penderita akan menunjuk bagian kiri dada meski tak bisa memastikannya dengan tepat. Rasa sakit bisa merembet hingga bagian lengkan kiri, bahu, leher dan bagian rahang mulut. Penderita pun nampak risau sampai mengalami pingsan. Cepat saja memeriksakan ke dokter bila mengalami gejala masuk angin berat seperti itu.
Terkadang sebagian penderita pun mengeluhkan masuk angin yang diikuti gejala tak spesifik diantaranya sakit pada ulu hati diikuti napas terhambat serta jantung berdebar. Gejala tersebut tetap harus dicermati sebab bisa juga mengindikasikan serangan jantung. Apalagi kalau penderita membawa faktor resiko misalnya kadar kolesterol tinggi, kencing manis, perilaku merokok serta malas olahraga. Juga mesti diwaspadai secara cermat jika dialami orang tua serta keturunan dari orangtua yang juga berpenyakit jantung.

Penderita yang terkena masuk angin biasa umumnya tak mengalami keluhan nyeri dada sebagaimana dijelaskan di atas. Bila diikuti nyeri dada pun penderita bisa memastikan bagian dada yang nyeri. Nyeri dada cuma terjadi dengan rentang beberapa detik saja. Meski begitu penderita mesti mempertimbangkan kondisi lain yang bisa mengakibatkan munculnya nyeri selain masalah jantung, misalnya saja terjadinya radang selaput paru, masalah di saluran pencernaan maupun masalah tulang dan otot.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel