Jangan Ambil Resiko, Kenali Gejala DBD pada Balita
Kamis, 24 Desember 2020
Penyakit serius pada balita dan anak-anak seperti demam berdarah dengue (DBD) dapat ditangani secara efektif dengan intervensi dini dan manajemen yang tepat. Untuk itu para orangtua harus mengetahui apa saja yang menjadi gejala DBD pada balita. Demam berdarah adalah salah satu penyakit yang umum ditemukan di negara tropis termasuk Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di tempat-tempat lembab dan aktif saat matahari terbit sampai matahari terbenam.
Gejala DBD pada balita dan anak-anak biasanya berupa demam dan ruam yang bisa menyebabkan kematian. Karena itu sangat penting bagi kita para orangtua melindungi balita dan anak-anak agar tidak digigit nyamuk. Kebanyakan anak-anak akan menujukkan gejala 10 hari setelah digigit. Penting untuk mengamati tanda dan gejala DBD pada balita secepatnya sebelum keadaan memburuk.
Biasanya balita akan menderita batuk dan pilek disertai demam tinggi. Juga akan muncul ruam kulit ringan. Tentunya sangat sulit bagi anak-anak seusia itu untuk menjelaskan kepada orangtuanya apa yang sedang mereka alami, karenanya kita harus waspada dalam mengamati kenaikan panas tubuh mereka. Jika mendapati sesuatu yang mencurigakan maka balita harus secepatnya dibawa ke dokter terdekat sebab jika gejalanya tidak terdeteksi, kondisinya bisa berakibat fatal.
Untuk anak-anak di atas balita biasanya juga akan menunjukkan gejala yang sama yaitu mengalami kenaikan suhu dan demam sepanjang waktu. Mereka pun terkena pilek disertai batuk dengan sakit pada persendian dan di belakang mata. Gejala DBD pada anak juga termasuk sakit kepala dan sakit punggung yang bisa bertambah parah seiring waktu jika tidak diobati.
Penyakit yang disebabkan virus biasanya sulit untuk ditentukan apakah itu karena demam berdarah atau virus flu, karena itulah sebagian besar gejala demam berdarah tidak diketahui. Tanda penting lainnya yang harus diketahui para orangtua yaitu adanya ruam pada kulit mereka. Kulit mereka akan mengalami ruam kulit berwarna putih atau merah. Gigitan demam berdarah dapat menyebabkan ruam muncul di seluruh tubuh anak-anak. Cek juga telapak tangan dan telapak kaki karena ruam juga bisa muncul di sana sebagai tanda DBD. Ruam ini bisa menimbulkan rasa gatal.
Dengue pun menyebabkan rasa lelah tubuh yang membuat penderita menjadi malas beraktifitas. Lelah dan lemah ini bisa dideteksi dalam beberapa hari setelah gigitan nyamuk. Kita mungkin berpikir bahwa lelah dan lemah pada anak-anak adalah karena demam biasa, tapi jangan salah seperti itu, jika anak kita terlihat lemas tiba-tiba disertai demam, anggap serius dan segera ke dokter. Gejala DBD pada balita dan anak-anak yang lainnya yaitu tiba-tiba mereka tak mau makan. Nafsu makan tiba-tiba hilang sama sekali. Akan disertai juga rasa mual dan muntah. Gejala ini muncul dan pergi dalam beberapa hari yang membuat sulitnya untuk mendeteksi demam berdarah tepat waktu.
Selalu disarankan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar dari sarang nyamuk. Ada banyak metode untuk melindungi keluarga dari nyamuk dan melindungi anak-anak dari resiko terjangkit demam berdarah. Sebagai langkah jaga-jaga mengatasi situasi yang semakin buruk, sebaiknya kita menyimpan nomor telepon dokter sehingga penanganan akan bisa diberikan.