Jelaskan Terjadinya Gejala Alam Musim Kemarau di Indonesia
Sabtu, 25 Januari 2020
Menurut posisi Astronomis, Indonesia dilewati garis khatulistiwa atau garis lintang nol derajat. Wilayah yang dilintasi garis khatulistiwa mempunyai iklim tropis atau iklim panas. Berarti wilayah Indonesia memperoleh paparan cahaya matahari lebih sering dibanding wilayah yang tak dilewati garis khatulistiwa. Dengan begitu musim di Indonesia hanya memiliki musim hujan dan musim kemarau. Jelaskan terjadinya gejala alam musim kemarau di Indonesia.
Terjadinya gejala alam musim kemarau di Indonesia disebabkan oleh berembusnya angin muson timur. Pada periode bulan April - Oktober kedudukan matahari berada di sebelah utara khatulistiwa. Efeknya adalah panas matahari akan lebih banyak terpapar di wilayah tersebut yaitu di atmosfer benua asia. Seperti diketahui udara yang terkena panas akan memiliki tekanan yang lebih rendah. Dengan begitu udara yang ada di atas benua Australia yang bertekanan lebih tinggi akan bergerak ke wilayah Asia termasuk Indonesia.
Udara yang bergerak dari wilayah benua Australia tersebut sifatnya kering atau sedikit mengandung uap air karena melewati banyak gurun dan daratan. Karena itu di periode April - Oktober Indonesia dilanda musim kemarau dimana hanya akan terjadi sedikit hujan. Angin muson timur ini akan mulai melemah pengaruhnya saat matahari mulai bergerak ke selatan khatulistiwa. Saat itu Indonesia akan terjadi masa pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.
Ada akibat positif dan negatif dari berlangsungnya musim kemarau di Indonesia. Dampak positif itu antara lain di sektor pariwisata. Indonesia adalah salah satu negara kepulauan dengan banyak pantai yang indah. Salah satu tujuan wisata terbanyak dicari saat musim kemarau memang daerah pantai. Pelancong yang sering berkunjung ke pantai umumnya datang dari luar negeri. Pelancong mancanegara terutama dari Eropa sangat senang berlibur ke pantai di Indonesia. Kecuali karena nampak indah saat musim kemarau, para turis itu memang ingin berjemur di bawah terik matahari.
Angin muson timur pun menyebabkan beberapa akibat buruk. Yang paling terasa adalah dialaminya bencana kekeringan di beberapa daerah. Fenomena tersebut disebabkan sedikitnya curah hujan atau malah tak terjadi hujan sama sekali. Akibatnya sumber- sumber air menjadi menyusut volume airnya dan bahkan mungkin mengering. Kurangnya sumber air akan berdampak pada sulitnya mendapatkan air bersih untuk minum dan keperluan lain dan juga air untuk pengairan sawah. Panen bisa terncam gagal jika sawah-sawah tak mendapatkan pengairan yang cukup.
Ada lagi dampak negatif dari musim kemarau di Indonesia yaitu terjadinya kebakaran hutan. Indonesia memiliki wilayah yang masih banyak hutan terbentang seperti di Sumatera dan Kalimantan. Udara yang panas akan membuat sejumlah pepohonan dan daun-daun mengering yang akan lebih mudah terbakar. Lahan gambut pun bisa memicu kebakaran saat musim kemarau panjang terjadi.